STRATEGI
INSTRUKSIONAL DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Penngembangan Media dan Sumber Belajar PLS
Dosen pengampu Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/ Ahmad Fauzi, M.Pd

Disusun oleh :
Desi Lita Sari (2221160023)
Moch. Hadi Fadillah (2221160035)
Ulinda Dessya Seha (2221160044)
Sely Vizriani (2221160055)
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Pemilik segala ilmu
pengetahuan. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah denganjudul “Strategi
Instruksional dan Pemilihan Media Pembelajaran”.
Kami sebagai
penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan sedikit ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah dan sebelumnya
menjadi lebih baik lagi kedepannya. Amiin.
Serang,11
Maret 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C.
Tujuan
2
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Apa Pengertian
Strategi Intruksional
3
2. Apa
Saja Komponen Dalam Strategi Intruksional
3
3. Apa
Faktor-faktor Dalam Pemilihan Media
pembelajaran .....……………….......8
4. Ada
Berapa Jenis-Jenis Media Pembelajaran
10
BAB
III
PENUTUP
a. Simpulan
15
b. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengajaran
merupakan perpaduan dari dua aktifitas yaitu aktifitas mengajar dan
aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan guru dalam konteks megupayakan
terciptanya jalinan komunikasi yang harmonis antara mengajar itu sendiri dengan
belajar. Jalinan komunikasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu
aktifitas proses pengajaran itu berjalan dengan baik.
Suatu pengajaran akan baik disebut baik bejalan dan berhasil secara baik,
manakala guru mampu mengubah diri perserta didik dalam arti yang luas serta
mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga
pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses
pengajaran itu, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan
pribadinya.
Mengajar
bukanlah tugas yang sederhana, dalam proses mengajar dituntut profesionalitas.
Aktifitas pengajaran adalah sangat urgen sebab ia berkaitan dengan upaya
mengubah, mengembangkan dan mendewasakan insan didik. Aktifitas pengajaran yang
dikelola secara terprogram, teratur, dan mengikuti prinsip-prinsip pegelolaan
serta kaidah-kaidah pengajaran yang baik merupakan tuntutan yang semestinya terhadap
pelaksanaan pengajaran. Setiap guru memiliki cara atau style yang berbeda dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Ada yang cukup menggunakan satu model dan
satu metode, ada juga yang menggunakan satu model yang terdiri dari beberapa
metode. Walaupun terdapat variasi dalam proses tersebut, pada dasarnya ada satu
hal yang harusnya tetap sama yaitu keyakinan guru dalam menggunakan model
ataupun metode atau yang dikenal juga dengan kata yang lebih luas, strategi
tersebut bertujuan agar siswa dapat memahami apa yang akan ia sampaikan. Maka
dari hal tersebut kami mengambil tema makalah mengenai Strategi Instruksional dan Pemilihan
Media Pembelajaran. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah di atas, maka
telah dirumuskan sebuah permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Untuk
mempermudahkan dalam perumusan masalaah, maka akan dituangkan dalam bentuk
pertanyaan, yaitu:
1. Apa Pengertian Strategi Instruksional?
2. Ada apa saja komponen dalam strategi instruksional?
3. Apa faktor-faktor dalam pemilihan media pembelajaran?
4. Ada berapa jenis-jenis media pembelajaran?
C.
Tujuan
Makalah
Dibuatnya
makalah ini sebagai salah satu syarat mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber
Belajar PLS
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Definisi Strategi Instruksional
Secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan pembelajaran, strategi dapat
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam
perwujudan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Trianto,
2007).
Pengertian strategi pembelajaran atau
instruksional secara detail diungkapkan oleh Suparman (2012:245), bahwa
strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah ditentukan.
Dick dan Carey
dalam Suparman (2012:236) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional
menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu strategi bahan instruksional dan
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada mahasiswa.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut
diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa strategi instruksional merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan
peserta didik, peralatan dan bahan, serta alokasi waktu yang digunakan dalam
proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.
2.
Komponen Strategi Instruksional
Menurut Suparman (2004:208), strategi instruksional yang akan dijelaskan
pada dasarnya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: urutan kegiatan
instruksional, metode, media, dan waktu. Dalam makalah ini akan dijelaskan satu
persatu komponen utama tersebut dan akan dibagi lagi menjadi subkomponen.
Di bawah ini, dalam bentuk bagan strategi instruksional
tampak sebagai berikut.
1.
Komponen
Utama Pertama: Urutan Kegiatan Instruksional
Urutan kegiatan instruksional
terdiri atas komponen pendahuluan, penyajian, dan penutup. Setiap subkomponen
tersebut terdiri atas beberapa langkah.
a. Subkomponen Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan
awal dari kegiatan instruksional yang sesungguhnya. Kegiatan awal dimaksudkan
untuk mempersiapkan mahasiswa agar secara mental siap mempelajarai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap baru. Dalam Suparman (2004:211-212) dijelaskan fungsi
subkomponen pendahuluan dalam tiga langkah dengan uraian penjelasan sebagai
berikut
1)
Penjelasan Singkat tentang Isi Pelajaran
Pada babak permulaan pelajaran,
mahasiswa ingin segera mengetahui apa yang akan dipelajarinya pada pertemuan
saat itu. Keingintahuan ini akan terpenuhi bila pengajar menjelaskannya secara
singkat. Dengan demikian, pada permulaan kegiatan belajarnya mahasiswa telah
mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran yang akan dipelajarinya.
2)
Penjelasan Relevansi Isi Pelajaran Baru
Pada tahap permulaan kegiatan instruksional
mahasiswa perlu diberi penjelasan mengenai relevansi atau kegiatan isi
pelajaran yang akan dipelajarinya dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap
yang telah dikuasainya, atau relevansinya dengan pengalaman dan pekerjaannya
sehari-hari.
3)
Penjelasan
tentang Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional berisi kemampuan yang akan
dicapai mahasiswa pada akhir proses belajarnya. Dengan dijelaskan tujuan
instruksional di awal pembelajaran, maka mahasiswa akan mempunyai kemungkinan
mengorganisasikan atau mengatur sendiri proses belajarnya dengan menggunakan
sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Selain itu, juga akan meningkatkan
motivasinya selama proses belajarnya.
b. Subkomponen Penyajian
Setelah
selesai kegiatan Pendahuluan, pengajar mulai memasuki kegiatan Penyajian.
Penyajian adalah subkomponen yang sering ditafsirkan secara awam sebagai
pengajaran karena memang merupakan inti kegiatan pengajaran. Dalam Suparman
(2004:2 14), diuraikan
subkomponen penyajian dalam tiga pengertian pokok yang terkandung di dalamnya:
1)
Uraian
Uraian
adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip, dan prosedur
yang akan dipelajari mahasiswa.
2)
Contoh
Contoh
adalah benda atau kegiatan yang terdapat dalam kehidupan mahasiswa sebagai
wujud dari materi pelajaran yang sedang diuraikan. Contoh meliputi benda atau
kegiatan yang bersifat positif dan yang negatif, atau baik yang konsisten
maupun yang bertentangan dengan uraian.
3)
Latihan
Latihan adalah kegiatan mahasiswa
dalam rangka menerapkan konsep, prinsip, atau prosedur yang sedang
dipelajarinya ke dalam praktik yang relevan dengan pekerjaan atau kehidupannya
sehari-hari.
c. Subkomponen Penutup, Penutup adalah subkomponen terakhir dalam urutan
kegiatan instruksional.
2.
Komponen
Utama Kedua: Metode Instruksional
Salah satu komponen utama pada strategi instruksional di luar urutan kegiatan
instruksional adalah metode instruksional. Tidak setiap metode instruksional
sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan instruksional tertentu. Karena
itu, pengembang instruksional harus memilih metode yang sesuai untuk setiap TIK
yang ingin dicapai.
Metode
instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan, menguraikan, memberi
contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada mahasiswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Berbagai metode berikut ini biasa digunakan pengajar dalam
kegiatan instruksional yang dibuat dalam bentuk tabel.
Hubungan
antara Metode dengan Kemampuan yang akan dicapai
NO
|
METODE
|
KEMAMPUAN DALAM TIK
|
1
|
Ceramah
|
Menjelaskan konsep, prinsip, atau
prosedur
|
2
|
Demontrasi
|
Melakukan suatu keterampilan
berdasarkan standar prosedur tertentu
|
3
|
Penampilan
|
Melakukan suatu keterampilan
|
4
|
Diskusi
|
Menganalisis/memecahkan masalah
|
5
|
Studi Mandiri
|
Menjelaskan/menganalisis/mensisntesis/mengeva-luasi
sesuatu yang bersifat kognitif dan psikomotorik
|
6
|
Kegiatan Instruksional Terprogram
|
Menjelaskan konsep, prinsip, atau
prosedur
|
7
|
Latihan dengan Teman
|
Melakukan suatu keterampilan
|
8
|
Simulasi
|
Menjelaskan, menerapkan dan
menganalisis suatu konsep dan prinsip
|
9
|
Sumbang Saran
|
Menjelaskan, menerapkan,
menganalisis konsep, prinsip, dan prosedur tertentu
|
10
|
Studi Kasus
|
Menganalisis/memecahkan masalah
|
11
|
CAL
|
Menjelaskan, menerapkan,
menganalisis. Mensintesis, mengevaluasi sesuatu
|
12
|
Insiden
|
Menganalisis, memecahkan masalah
|
13
|
Praktikum
|
Melakukan suatu keterampilan
|
14
|
Proyek
|
Melakukan/menyusun laporan suatu
kegiatan
|
15
|
Bermain Peran
|
Menerapkan suatu konsep, prinsip
atau prosedur
|
16
|
Seminar
|
Menganalisis, memecahkan masalah
|
17
|
Simposium
|
Menganalisis masalah
|
18
|
Tutorial
|
Menjelaskan, menerapkan,
menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur
|
19
|
Deduktif
|
Menjelaskan, menerapkan,
menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur
|
20
|
Induktif
|
Mensintesis suatu konsep, prinsip
atau perilaku
|
3. Komponen Utama Ketiga : Media Instruksional
Suparman (2004:236–237) dijelaskan bahwa dalam proses pemilihan media, pengembang
instruksional dapat mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan
instruksional tertentu. Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu media
diantaranya atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
a. Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian
maupun pemeliharaan;
b. Kesesuaiannya dengan metode instruksional;
c. Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa;
d. Pertimbangan praktis;
e. Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya
di pasaran serta ketersediaanya bagi mahasiswa.
4.
Komponen
terakhir dalam strategi instruksional adalah waktu, yaitu jumlah waktu dalam
menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap
langkah pada urutan kegiatan instruksional. Menghitung jumlah waktu yang digunakan
oleh pengajar penting artinya bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan
instruksional. Sedangkan menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan mahasiswa
penting artinya bagi berbagai pihak. Bagi mahasiswa jumlah waktu itu merupakan
petunjuk dalam mengelola waktu belajarnya. Bagi pengelola program pendidikan
jumlah waktu yang dibutuhkan mahasiswa merupakan petunjuk tentang bobot mata
pelajaran.
3.
Faktor-faktor
Pemilihan Media Pembelajaran
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan suatu media menurut Sadiman,
2002:82. adalah sebagai berikut :
1.
Memilih media harus berdasarkan tujuan
instruksional yang ingin dicapai
2.
Memilih media harus sesuai karakteristik siswa
atau sasaran
3.
Memilih media harus disesuaikan dengan jenis
rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dll)
4.
Memilih media harus disesuaikan dengan keadaan
latar atau lingkungan
5.
Memilih media harus memahami kondisi setempat,
dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Selain faktor-faktor diatas, Hal yang
perlu diperhatikan dalam dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
1. Sesuai Dengan Tujuan
Hal
ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng
dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek
intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan dan Media
pembelajaran yang dipilih pula hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan
dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
2.
Praktis, luwes, dan bertahan
Media
pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi.
Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan
lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan
mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat
digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama
dalam memilih media pembelajaran.
3.
Mampu dan terampil menggunakan
Apapun
media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan
manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru
menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media
pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa
juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
4.
Pengelompokkan sasaran
Hal
yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini
misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok
besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara
umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial,
budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing siswa dalam kelompok
juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk
dipilih.
5.
Mutu teknis
Pemilihan
media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Tiap
produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar
produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar
khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat
digunakan untuk media pembelajaran.
Pemilihan
media pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan
menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai atau
tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media pembelajaran
yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi kepada
siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran
dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria
diatas. Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapat jika
tepat dalam pemilihan media pembelajaran. Misalnya saja siswa mampu menambah
atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti mendengarkan dan konsentrasi.
Dari segi ke-ekonomis-an pemilihan media pembelajaran yang mampu digunakan
berkali-kali juga sangat dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan dan
produksi media pembelajaran.
4.
Jenis-jenis
Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan membantu
keefektifan proses pembelajaran dalam
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi.
Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media,
yaitu :
1. Media
Audio Visual Gerak
Media
audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi
penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang
bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video
tape, dan film bergerak.
2. Media
Audio Visual Diam
Media
audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
3. Media
Audio Semi Gerak Media audio semi gerak
Adalah media yang memiliki kemampuan
menampilkan suara disertai gerakan titik secara linier, jadi tidakdapat
menampilkan gerakan nyata secara utuh. Contoh media audio semi gerak adalah
rekaman suara misalnya lagu,cerita.
Melalui rekaman suara siswa dapat mendengar (audio) kemudian siswa
dapat membayangkan pesan dari suara itu
(semi gerak).
4. Media
Visual Gerak Media Visual yang bergerak
Ialah
media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat
bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh
motion picture film dan loopfilm.
5. Media
Visual Diam Pesan
Yaitu
pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan
simbol yang mengandung arti disebut ”Media Grafis”. Macam-macam media grafis
adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku.
6. Media
Audio Media audio
Yaitu media yang berkaitan dengan indera
pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang
auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal.
Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan alat
perekam pita magnetik.
7. Media
Cetak Media cetak
Mempunyai
makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk
menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar
visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator
melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media
ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi
media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara
melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan
perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi
media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). Media cetak
dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis
yang mudah diterima.
1.
Media audio visual gerak, seperti : Film
bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi.
2.
Media audio visual diam, seperti :
Slide.
3.
Audio semi gerak, seperti : tulisan
bergerak bersuara.
4.
Media visual bergerak, seperti : Film
bisu.
5.
Media visual diam, seperti : slide bisu,
halaman cetak, foto.
6.
Media audio, seperti : radio, telephon,
pita audio.
7.
Media cetak, seperti : buku, modul.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10
golongan sbb :
No
|
Golongan
Media
|
Contoh
dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku
pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset
audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
IV
|
Proyeksi
visual diam
|
Overhead
transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi
Audio visual diam
|
Film
bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual
gerak
|
Film
bisu
|
VII
|
Audio
Visual gerak,
|
film
gerak bersuara, video/VCD, televisi
|
VIII
|
Obyek
fisik
|
Benda
nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia
dan lingkungan
|
Guru,
Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI
(Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI
(Computer Managed Instructional).
|
Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
1.
Media Visual : yaitu media yang hanya
dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.
2.
Media Audio : media yang hanya dapat
didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3.
Media Audio Visual : media yang dapat
didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound
slide.
4.
Multimedia : media yang dapat menyajikan
unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan
dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
5.
Media Realita : yaitu media nyata yang ada
di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah
diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
BAB III
PENUTUP
a.
Simpulan
Strategi
merupakan suatu cara atau langkah-langkah seseorang penyusun untuk mencapai
tujuannya. Dalam instruksional, strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan
dari belajar. Pengembangan strategi instruksional ini di dalamnya terdapat
komponen unutk menyusun suatu strategi, diantaranya ada kegiatan instruksional,
metode, media, dan waktu. Semua itu saling mempengaruhi satu sama lain dalam
pembuatan ataupun penyusunan strategi instruksional. Strategi instruksional ini
berbeda-beda menurut situasi, kondisi, toleransi, dan jangkauan di suatu tempat
pengajaran, walaupun materi atau isi pelajaran sama. Oleh karena itu, seluruh
pengajar harus bisa menyusun atau mengembangkan strategi instruksionalnya agar
dapat mencapai tujunnya dan proses belajar mengajarnya dapat efektif dan
efisien.
b.
Saran
Penulis telah membahas tentang Strategi Instruksional
dan Pemilihan Media Pembelajaran, namun tidak dipungkiri sangat banyak
kekurangan dalam makalah yang telah disusun. Dari makalah yang dibuat ini
penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik kritik maupun saran dari bapak
dosen dan teman-teman mahasiwa agar penulis bisa membuat makalah dengan lebih
baik kedepannya.
Daftar pustaka
Arsyad,
Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
http://solihatrahmita.blogspot.co.id/2014/03/pengembangan-strategi-instruksional.htmlS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar