MEDIA
DAN PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
Disusun oleh :
Dedi Sofyan (2221160037)
Rismawati (2221160021)
Vivi Mulidia S (2221160033)
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN
AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan lancar.
Makalah ini berjudul Media dan Pembe;ajaran Individual.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Media
dan Sumber Belajar PLS. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah
SWT.
2. Kedua
orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materi.
3. Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd
selaku Dosen Pengembangan Media dan
Sumber Belajar PLS
4. Semua
pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan. Sehingga makalah ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya bagi
seluruh pembaca.
Serang, 15 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................................... 2
BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................................... 3
B. Pengertian Pembelajaran Individual........................................................................................... 4
C. Model-Model Pembelajaran Individual...................................................................................... 5
D. Keuntungan dan Kelemahan
Pembelajaran Individual.............................................................. 7
E. Metode Pembelajaran Individual................................................................................................ 7
F. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual............................................... 10
BAB
III PENUTUP..................................................................................................................... 12
A. Simpulan................................................................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran yang maksimal akan mendapatkan keberhasilan pencapaian
target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang
oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas
pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha
membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan
berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi kegiatan belajar, dan
dapat membawa pengaruh psikologi anak. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga menjadi target dari
penyampaian bisa tercapai secara maksimal.
Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner yang dikenal
dengan Reinforcement Theory pada tahun 1954. Menurut teori ini tiap anak
memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran?
2.
Apa yang dimaksud media pembelajaran
individual?
3.
Apa saja jenis-jenis model
pembelajaran individual?
4.
Apa keuntungan dankelemahan media pembelajaran
individual?
5.
Apa saja metode media pembelajaran
individual?
6.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
tipe pengajaran indivdual?
C.
Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar
PLS semester IV
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina
Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu
strategi pembelajaran. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari pengertian diatas
terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua
strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut
Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik
yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain
sedemikian rupa oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di
atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan
kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir yang hendak dicapai dari
penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam
pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
B.
Pengertian
Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran
individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh
Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke
dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy
dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau
groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi
pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan,
kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan
individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya
didesain untuk belajar sendiri.
Dalam
penggunaan strategi media pembelajaran individual terdapat sisi positif dan
sisi negatifnya. Sisi positif pengunaan strategi media pembelajaran individual
sebagai berikut:
1.
Terbangunya
rasa percaya diri siswa
2.
Siswa
menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran
3.
Siswa
tidak memiliki ketergantungan pada orang lain.
Namun
di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika
siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru
dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa,
sementara enggan bertanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama
dalam sebuah team.
Menurut
Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping
memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya,
juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh.
“mastery learning” atau belajar tuntas. Strategi pengajaran yang menganut
konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan
individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99)
Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan
individu dapat dilihat dari :
1.
Perkembangan
intelektual
2.
Kemampuan
berbahasa
3.
Latar
belakang pengalaman
4.
Gaya
belajar
5.
Bakat
dan minat
6.
Kepribadian
Dalam
pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.
Perbedaan
umur
2.
Perbedaan
intelegensi
3.
Perbedaan
kesanggupan dan kecepatan
4.
Perbedaan
jenis kelamin
Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru
agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru
harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.
Tes
2.
Mengunjungi
rumah prang tua siswa
3.
Sosiogram
4.
Case
study
C.
Model-Model
Pembelajaran Individual
Model pembelajaran individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta
didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran
individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian.
Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1.
Peserta
didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2.
Peserta
didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3.
Setiap
unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4.
Keberhasilan
peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan
angka bukan dengan temannya.
Model
pembelajaran individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu
berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada
emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya.
Model pembelajaran personal ini
meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.
Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk
membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan
konsep diri)
2.
Latihan kesadaran, bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3.
Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas
pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
4.
Sistem konseptual, untuk meningkatkan
kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18) ada
beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran
individual, diantaranya adalah:
1.
Model pembelajaran pengajaran tidak
langsung (non directive teaching)
2.
Model pembelajaran pelatihan kesadaran
(awareness training)
3.
Sinektik
4.
Sistem konseptual
5.
Model pembelajaran pertemuan kelas
(clasroom meeting).
Berikut adalah model-model
pembelajaran yang lain :
1.
Distance
learning (pembelajaran jarak jauh)
2.
Resource-based
learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.
Computer-based
training (pelatihan berbasis komputer)
4.
Directed
private study (belajar secara privat langsung)
Model
pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan
teknik pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.
Model
interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan
siswanya.
2.
Model
pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya
dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik
ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3.
Model
Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara
perorangan.
4.
Model
modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti
suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.
D. Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran Individual
1.
Keuntungan
–keuntungan :
a. Melalui
pembelajaran siswa tidak selalu tergantung kepada guru.
b. Melatih
kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan
ide atau gagasan.
c. Membantu
siswa untuk respek kepada orang lain.
d. Dapat
meningkatkan prestasi akademik siswa.
e. Meningkatkan
motivasi dan rangsangan untuk berfikir
2.
Kelemahan-kelemahan :
a. Pembelajaran
membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar.
b. Dibandingkan
dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya.
dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
c. Penilaian
yang diberikan berdasarkan hasil usaha siswa.
- Metode Media Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran dapat pula
diartikan sebagai suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang
instruktur Sedangkan metode mengajar adalah teknik penyajian yang dilakukan
guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas
atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam
pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1. Metode
Tanya Jawab
Untuk mencipatakan
kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab
atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit
pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu cara
penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh
anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan
mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan
menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab
bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar.
Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat
ingat tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini
layak dipakai bila dilakukan :
a. sebagai
pengulang pelajaran yang telah lalu
b. sebagai
selingan dalam menjelaskan pelajaran.
c. Untuk
merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.
2. Metode
Tugas
Metode
tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa
dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun
dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara
waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan
diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara
individuala ataupun kelompok.
3. Metode
Latihan
Metode
latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui
banyak mempunyai kelebihan, juga tidak disangkal bahwa metode latihan mempunyai
beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin mempergunakan metode latihan
ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.
4. Metode
Pembiasaan
Secara
Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode
pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah
sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap
dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Pembiasaan
dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik
yang berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya
memiliki rekaman ingatan yang sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum
matang sehingga mereka mudah terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka
lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran
pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada syarat-syarat dalam pemakaian
metode ini yaitu:
a. Mulailah
pembiasaan sejak dini.
b. Pembiasaan
hendaknya dilakukan secara kontinu.
c. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.
d. Pembiasaan
yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah
menjadi verbalistis.
5. Metode
Keteladanan
Metode
keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian
keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan juga suatu cara atau jalan yang
ditempuh seseorang dalam proses pengajaran melalui perbuatan atau tingkah laku
yang baik.
Setiap siswa diarahkan pada program
belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan
oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan
dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus
dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam
pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi,
menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat
dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan
masalah, dan realistik.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual
Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran
individual, yaitu:
a. Staf pengaja
Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual
pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai pengarah dan motivator dalam proses
belajar siswa.
b. Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh
dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu diberikan kesempatan untuk
menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c. Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan merupakan factor pendukung
dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa nyaman
dalam proses belajar.
d. Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar
proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi tercapainya tujuan pengajaran
siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
tersebut.
e. Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks
standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang dimana pedoman
tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan bertindak
sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe
ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit
yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan
keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat
meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya
dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes
yang ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.
Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT
(Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun 1961 oleh Samuel
N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika
Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti
geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan
media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk belajar yang berisi tujuan
instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model,
kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa tidak belajar
sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang lemah)tidak dapat belajar
semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada setiap
unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun kelompok;ada
diskusi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk
memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana
kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran
memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam
memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran
individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian.
Strategi pengajaran yang menganut
konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan
individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual.
Pengertian
pembelajaran individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran
perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar
sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari
pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam
kelompok siswa yang besar.
B. Saran
Para pendidik untuk
lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok terhadap proses pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dan juga sebagai
pendidik harus cerdas dalam menyampaikan proses pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno.
2008. Model
Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar